Selamat Datang

Assalaamu'alaikum sahabatku..selamat berkunjung ke blog kami...nikmati dan dapatkan inspirasi dari blog kami :)

Selasa, 29 April 2008

Info Beasiswa S1 ITB

Buat kamu-kamu yang mau kuliah di ITB, tapi nggak punya dana. ini kita kasih info beasiswa untuk kamu-kamu yang punya impian tinggi buat masa depanmu!!

Pengumuman Beasiswa M99 ITB

M99 adalah sebuah organisasi yang seluruh anggotanya merupakan alumni TeknikMesin ITB angkatan 1999. Sebagai mantan pelajar, kami menyadari bahwa mahalnya biaya perkuliahan mengakibatkan sedikit kesempatan bagi pelajar yang cerdas tapi tak mampu secara ekonomi untuk terus bersekolah.

M99 membuka peluang bagi adik-adik sekalian yang *punya prestasi SMU yang baik dan **tidak mampu secara ekonomi* untuk mau berkuliah di Institut Teknologi Bandung.

Syaratnya mudah, silahkan kirimkan data pribadi dibawah ini beserta hasil scan/photocopy rapor selama SMU
Nama :
Alamat tinggal :
Sekolah :
Nama orang tua/wali (yang bisa dihubungi) :
Pekerjaan :
Nomor telp orang tua/wali :
ke Farhan Muhammad
Jl. Bintaro Permai 3
Gang Anggrek No.34 RT. 1
Jaksel 123300
21-91540098
085846475366

M99 akan memberikan *beasiswa penuh* untuk dapat berkuliah di ITB (sesuai ketentuan-ketentuan yang M99 tetapkan). M99 akan tunggu data dari adik-adik sampai dengan 15 Mei 2008.

Salam hangat,
M99

Senin, 28 April 2008

SUSUNAN ACARA SCP

07.30 – 08.15 Pembukaan

08.15 – 08.30 Sambutan Ketua YBRB/ Ketua Panitia

08.30 – 10.05 Rincian sbb:

10’ Moderator

20’ Panelis 1

Materi I : Realita Dunia Bantul & Kebutuhan SDM

oleh DR.M Budi Setiawan)*

20’ Panelis 2

Materi II : Dunia dan Kebutuhan SDM Berkualitas

oleh Dr. M. Setiawan, M.Eng.

(Deputi Menteri Pemuda dan Olahraga)

45’ Diskusi

10.05 – 10.20 Ice Breaking

10.20 – 11.00 Achievement Motivation Training

11.00 – 11.30 Tes Pengarahan Siswa

11.30 – selesai Penutup

Student Career Path

Minggu, 27 April 2008

Mengenali Potensi, Minat dan Kompetensimu

Oleh : Firman Alamsyah, Oomnya Ghozi aktivis OSIS SMA 1 Bantul


Tulisan yang aku buat ini, merupakan bagian materi yang aku sampaikan pada mahasiswa dalam satu acara talkshow di kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) Serang Banten, awal 2008.


Ada yang tau, apa sih yang disebut potensi, minat dan kompetensi itu?


Aku mau jelasin sama kamu nih.....Potensi adalah kekuatan yang ada dalam dirimu dan harus dikembangkan jika ingin terwujud menjadi kinerja. Minat adalah kecenderunganmu yang mempola perhatiannya, sehingga membuat kamu menjadi selektif terhadap objek atau bidang tertentu. Kompetensi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang kamu miliki, sehingga mampu melakukan pekerjaan tertentu dengan sebaik-baiknya


Contohnya nihh…kamu punya potensi sebagai atlet, karena kamu punya potensi atau kemampuan lari cepat. Maling aja, bisa kalah lari sama kamu. Terus..kamu punya minat di dunia komputer, karena kamu senang main games misalnya atau ngutak-ngatik program, walaupun kamu belum tahu banyak tentang ilmu komputer itu sendiri. Nah...untuk memperoleh kompetensi di dunia komputer, kamu ikut kursus program komputer, kayak web design, coreldraw, photoshop, de el el.


Kalo kamu punya potensi dan minat pada bidang tertentu, maka kamu akan melakukan latihan khusus untuk mendapatkan kompetensi berkarya pada bidang tersebut. Misalnya nih, kamu jago gambar dan seneng ngutak-ngatik program komputer, maka kamu akan ikut kursus menggambar dengan program komputer.


Jika kamu punya potensi, tetapi nggak berminat pada bidang potensimu, maka kamu nggak akan melakukan latihan khusus untuk mendapatkan kompetensi berkarya pada bidang tersebut. Misalnya nih, kamu punya potensi lari cepat, tetapi gak punya impian untuk jadi atlet atletik atau sepakbola, maka kamu gak akan punya keinginan untuk masuk klub atletik atau klub sepakbola.


Jika kamu nggak punya potensi, tapi berminat pada bidang tertentu, maka kamu akan melakukan latihan khusus untuk mendapatkan kompetensi berkarya pada bidang tersebut. Misalnya nih, kamu pengen jadi tentara, tapi postur tubuh kamu yang kecil kerempeng kaya tripleks, gak memungkinkan buat kamu untuk ikut tes masuk AKMIL. Tapi karena kamu punya keinginan dan impian yang kuat, kamu latihan fisik setiap hari, ngangkat barbel dari kaleng isi semen sampe karung beras 50 kilo, kalo perlu si mbokmu digendong ke pasar pulang pergi.


Kalo kamu bisa menggabungkan antara potensi, minat dan kompetensimu, kamu berpeluang menjadi orang yang sukses. Jika kamu tidak punya potensi, tapi mempunyai minat dan kompetensi, kamu tetap berpeluang menjadi orang yang sukses, walaupun dengan usaha yang lebih keras. Tapi jangan khawatir, karena Yang Maha Kuasa, Allah swt, lebih melihat usaha ketimbang hasil.


Nah...terus bagaimana dong caranya mengenali potensi diri??


Mengenali potensi diri dilakukan dengan mencoba aktivitas di berbagai bidang, sampai pada satu bidang dimana kamu merasa mampu dan dapat berbuat lebih dari orang lain. Mengenali potensi dirimu, sebaiknya dilakukan sebelum memasuki dunia perguruan tinggi, jadi pada saat kamu di sekolah sekarang nih, agar kamu bisa menentukan pilihan studi yang tepat sesuai potensi dan minatmu serta dapat merancang masa depanmu atau Careerpath-mu.


Kamu bisa mengikuti organisasi peminatan yang sesuai. Jika belum ada, kamu bisa membuat sendiri organisasi tersebut. Misalnya, kamu bisa ikut Pramuka, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Rohis, OSIS, sanggar seni atau ekskul olahraga. Aku waktu SD, ikut tim sepakbola, karate dan senam sekolah. Pas SMP, aku ikut Pramuka dan basket. Karena main basket waktu SMP, tinggiku dalam 1 tahun naik sekitar 15 cm, apalagi waktu itu, lagi demam NBA di sekolah-sekolah, ya...zamannya Michael Jordan en Scottie Pippen gitu deh... Kalo waktu SMA, aku ikut Majalah sekolah (sempet jadi Pemred), KIR (sempet jadi Ketua Umum), Rohis en OSIS. Singkatnya nih, kamu cobain aja semua ekskul yang kamu senengi, sampe kamu menemukan satu ekskul yang kamu gape (jago banget) disitu. Tapi jangan lupa, waktu belajar diatur, supaya kamu gak dibilang kalong kesiangan sama keluargamu, karena sering pergi pagi pulang malem, dan prestasi studimu di sekolah tidak kedodoran, gara-gara ikut ekskul sekolah.


Selain itu, kamu juga bisa membentuk kelompok-kelompok diskusi peminatan di bawah bimbingan seseorang yang telah berhasil di bidangnya. Misalnya nih, kamu berguru komputer ke mahasiswa ilmu komputer atau kamu berguru montir ke mahasiswa teknik mesin. Terus, kamu juga harus menambah pengalaman dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan, seperti seminar, lomba karya ilmiah, workshop, magang, agar kompetensimu semakin meningkat.


Penting juga buat kamu untuk membangun jaringan dengan mahasiswa dan dosen, sehingga mereka dapat membimbingmu masuk dalam dunia pendidikan tinggi yang kamu minati. Kamu juga harus aktif dalam jaringan organisasi antar sekolah, membangun hubungan baik dengan para guru, agar bisa mendapatkan rekomendasi dan dukungan untuk aktif dalam jaringan organisasi atau ekskul antar sekolah yang kamu geluti.


Sekarang...apakah kamu sudah menemukan potensi dan minatmu?? Aku rasa belum, karena sepertinya kamu masih bingung mau apa kamu kelak setelah lulus dari bangku sekolah?? Kalaupun sudah, sepertinya kamu belum mempunyai kompetensi dan jaringan yang bagus, yang dapat menghantarkanmu meraih cita-cita dan impianmu.


Nahh...aku ingin mengajak kamu, menyelami potensi dan minatmu dalam acara Student’s Careerpath yang insya Allah akan diadakan di Parasamya kantor Bupati Bantul, tanggal 4 Mei 2008. Kamu akan dilatih oleh bu Hasni, Psikolog dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, untuk mengenali potensi dan minatmu. Untuk meraih kompetensi, kalo kamu beruntung kepilih, kamu bisa ikutan program follow up dari acara careerpath, dengan dilatih oleh para mahasiswa/i dan dosen-dosen di kampus-kampus se-Yogyakarta.


Tunggu apa lagi, tiket terbatas untuk ikutan acara careerpath, cuma 400 lembar tiket doang untuk kamu-kamu yang beruntung!! Jadi, ajak temen-temen kamu, untuk daftar bareng dan kita ketemu bareng di sana di acara careerpath, insya Allah.


Keep smiling en keep fighting untuk masa depanmu!!


Kamis, 24 April 2008

Catatan Pribadi tentang DR. Warsito; Calon Peraih Hadiah Nobel dari Indonesia

Oleh Oom-nya Ghozi Aktivis OSIS SMU 1 Bantul


Pertama kali aku mengenal DR. Warsito, sekitar tahun 2002, ketika ada pertemuan para teknokrat dan ekonom di Puspiptek Serpong, Tangerang. Kebetulan aku diundang sebagai perwakilan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Selain itu, juga ada perwakilan mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada acara tersebut, DR. Warsito sebagai pembicara dipanel dengan DR. Dzulkieflimansyah, pakar ekonomi industri dari Universitas Indonesia.


Penampilannya yang perlente, menyiratkan pengaruh gaya hidup barat, dimana ia bekerja di Ohio State University, Amerika Serikat, setelah sebelumnya bekerja di Shizuoka University Jepang. Tetapi saat ini, ia sudah memutuskan untuk membangun laboratorium sendiri di Indonesia.


Semenjak pertemuan itu dan pertemuan selanjutnya tahun 2004 di Jakarta, aku semakin intens berinteraksi dengan DR. Warsito. Kita sama-sama aktif di Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) yang diresmikan Prof. BJ Habibie, mantan wapres, di Hotel Indonesia Jakarta. By the way nih, DR.Warsito sering disebut-sebut sebagai Habibie generasi ke-2, Kita cukup sering mengisi bareng acara-acara di berbagai kampus di Indonesia, sering jalan bareng, makan bareng, tidur bareng. uupps....maksudnya tidur satu kamar tapi beda tempat tidur. Satu perjalanan yang mengesankan bersama DR. Warsito, ketika dari Semarang, selepas mengisi acara di Universitas Diponegoro (UNDIP), kita melaju malam hari ke Kediri. Karena saking lelahnya, diantara kita tidur mendengkur keras, hingga membuat sang sopir gak bisa tidur :D. Keesokan harinya dari Kediri, kita berangkat ke Malang, untuk mengisi acara di Universitas Brawijaya (Unibraw). Karena pagi harinya makan nasi goreng, kepedesan kali ya, pas nyampe Malang, kita musti puter-puter cari toilet, karena sakit perut :D. Malu dong, kalo nanti disambut panitia, kita malah ngeloyor cari WC.


DR. Warsito berasal dari keluarga petani, udah pada tau khaan.... dari posting sebelumnya. Cah ndeso di tahun 70-an, yang mungkin nggak pernah kepikir buat sekolah ke luar negeri. Mungkin sama dengan kamu, yang saat ini, gak pernah kepikir untuk bisa sekolah keluar negeri dan menjadi terkenal di seantero dunia. Tetapi, mungkin kita punya kesamaan, yaitu kita masih bisa punya IMPIAN. Impian untuk bisa sekolah keluar negeri, impian untuk sukses dan juga terkenal. Aku cukup sedih, ketika tahu banyak pelajar Bantul yang tidak (bisa) melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi dan menjadi TKI keluar negeri. Apakah karena permasalahan ekonomi? Apakah karena permasalah sosial budaya di keluarga dan masyarakat sekitar kita? Permasalahan tersebut sebenarnya bisa kita atasi, jika kita punya impian. Impian yang akan mendorong kita dengan keras, untuk berbuat yang terbaik untuk hidup kita. Sebagaimana impian DR. Warsito, impian RA Kartini, impian Habibie, dan impian semua orang besar lainnya.


Oh ya...., DR. Warsito oleh KoranTempo, dinobatkan sebagai 10 pemuda terbaik Indonesia. Belum lagi penghargaan lainnya dari dalam dan luar negeri. Dan saat ini, DR. Warsito, selain membina riset mahasiswa-mahasiswa Indonesia, juga mahasiswa asing, seperti mahasiswa Jepang dan Amerika. Hebat khaann...!! Kalo ngisi Seminar-seminar Internasional di luar negeri, mahasiswa-mahasiswa asing pada berduyun-duyun antri untuk konsultasi dengan DR.Warsito. Kayak selebritis gitu deh, kalo di Indonesia. Malah kalo disini, selebritis lebih laku tanda tangannya ketimbang ilmuwan ya :D. Jadi, aku ingin mengatakan sama kamu semua, kalo kamu bakal beruntung banget, jika bisa ketemu dan diskusi langsung dengan DR. Warsito. Gak pernah kebayang khan..., kalo seorang calon peraih Hadiah Nobel seperti DR. Warsito bisa datang langsung ke Bantul, kota kecil di pelosok jogja. Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena kamu masih bisa punya IMPIAN BESAR untuk hidupmu dan keluargamu.


Rabu, 23 April 2008

Pengumuman Beasiswa TPL IKM TA. 2008

Untuk informasi www.depperin. go.id atau www.depperin. go.id/ropeg

Departemen Perindustrian akan memberikan kesempatan kepada siswa-siswi
berprestasi tingkat Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA/MA/SMK) yang
tidak mampu pada Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota untuk
disekolahkan pada Unit Pendidikan di Lingkungan Departemen
Perindustrian dengan Program Beasiswa Calon Tenaga Penyuluh Lapangan
(TPL) IKM

Program D-3, dengan spesialisasi sebagai berikut :
1. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG
Jl. Jakarta No. 31 Bandung Telp.(022) 7272580
- Teknologi Pembuatan Kain
SMU : IPA
SMK (Eksakta)

2. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI JAKARTA
Jl. Letjen Suprapto No. 26 Jakarta Telp. (021) 4244280
- Teknologi Pengendalian Mutu Industri
SMU : IPA
SMK (Eksakta)

3. AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA
Jl. Imogiri Km.6 Ngoto Bangun Harjo Yogyakarta Telp.(0274) 383728
- Teknologi Bahan Kulit, Karet & Plastik
- Teknologi Pengolahan Kulit
SMU : IPA
SMK (Eksakta)

4. AKADEMI KIMIA ANALISIS BOGOR
Jl. Pangeran Sogiri No. 283 Tanah Baru Bogor Telp. (0251) 650351
- Pengelolaan Lingkungan Industri
SMU : IPA
SMK : Kimia

5. AKADEMI PIMPINAN PERUSAHAAN JAKARTA
Jl. Timbul No.34 Ps. Minggu Ciganjur Jakarta Telp. (021) 7867382
- Kewirausahaan (enterpreunership)
SMU : IPA & IPS
SMK

6. AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG
Jl. Bungo Pasang Tabing Padang Telp. (0751) 55053
- Pengolahan Industri Pangan
SMU : IPA
SMK : Kimia

7. AKADEMI TEKNIK INDUSTRI MAKASSAR
Jl. Sunu No.220 Makassar Telp. (0411) 4499609
- Teknologi Pangan
SMU : IPA
SMK : Kimia

8. PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI MEDAN
Jl. Medan Tenggara VII Medan Telp.(061) 7867810
- Teknologi Pengolahan Atsiri dan Produk Hilir CPO
SMU : IPA
SMK : Kimia

A. PERSYARATAN PESERTA

Adapun Persyaratan Pendaftaran untuk Beasiswa Calon Tenaga Penyuluh
Lapangan (TPL) Industri Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut :
1. Siswa kelas III SMU/MA/SMK atau yang telah lulus 1 tahun sebelumnya dan
menduduki peringkat 1 s/d 10 di kelasnya.
2. Prestasi Siswa ditunjukkan oleh Raport kelas 1 s/d 3.
3. Mendapat Surat Rekomendasi dari Pemerintah Daerah/Kepala Dinas yang
menangani Sektor Industri.
4. Apabila mengundurkan diri diwajibkan mengembalikan seluruh biaya
yang telah dikeluarkan.
5. Mempunyai minat yang kuat pada salah satu program studi yang
ditawarkan dan mempunyai bakat wirausaha.
6. Orang tua dari Siswa yang dicalonkan tergolong tidak mampu

B. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1. Masing-masing calon pelamar mengisi formulir pendaftaran
2. Surat lamaran harus dilampiri :
a. Fotocopy rapor kelas 1 s/d 3 telah dilegalisasi oleh Kepala Sekolah
yang
bersangkutan
b. Surat pernyataan minat pelamar dan bersedia mengembalikan seluruh
biaya apabila mengundurkan diri
c. Surat Keterangan Tidak Mampu dari RT, RW, dan Kepala Desa setempat
d. Surat Keterangan Domisili (Putra Daerah) dilampirkan dengan Kartu
Identitas (KTP/KK)
e. Surat Rekomendasi dari Kepala Sekolah tentang perkembangan, prestasi
Siswa serta dinyatakan tentang ketidakmampuan orang tua secara ekonomi
f. Surat Rekomendasi dari Pemerintah Daerah/Kepala Dinas yang menangani
Sektor Industri
g. Surat Keterangan berbadan sehat dan bebas dari narkoba dari Dokter
h. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar
i. Surat Lamaran dimasukkan ke dalam amplop dan pada sisi kanan amplop
dituliskan nama Sekolah yang dituju

C. PELAKSANAAN PENDIDIKAN
1. Lama Pendidikan
Program Pendidikan bagi Calon Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) IKM setara
Program D-3 dapat ditempuh selama 3 (tiga) tahun (6 semester) sebanyak
110 – 120 sks.
2. Beasiswa Yang diberikan
Biaya Pendidikan yang ditanggung meliputi antara lain :
- Bantuan Transport dari daerah yang bersangkutan ke Unit Pendidikan
dilingkungan Departemen Perindustrian Pulang Pergi
- Bantuan Biaya Hidup
- Biaya Kuliah/Praktek dan
- Bantuan Buku

D. PASCA PENDIDIKAN

Setelah yang bersangkutan lulus Program D-3 Tenaga Penyuluh Lapangan
(TPL) IKM, akan ditempatkan sebagai Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) IKM
di Propinsi/ Kabupaten/Kota masing-masing dengan Sistem Kontrak selama
2 (dua) tahun yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil
dan Menengah (Ditjen IKM) dengan yang bersangkutan dan diketahui oleh
Pemerintah Daerah/Kepala Dinas yang menangani Sektor Industri
setempat. Selama kontrak (2 tahun) segala biaya operasional
(Honorarium dan biaya operasional lainnya) bagi Tenaga Penyuluh
Lapangan (TPL) IKM menjadi tanggung jawab Ditjen IKM Departemen
Perindustrian.

Setelah selesai kontrak diharapkan yang bersangkutan dapat mandiri
sebagai wirausaha atau sebagai tenaga konsultan IKM di daerah yang
bersangkutan dan tidak lagi menjadi tanggungan Departemen Perindustrian.

Berkas Lamaran/Pendaftaran Program Beasiswa Calon Tenaga Penyuluh
Lapangan (TPL) IKM dapat dikirimkan secara kolektif/perorangan
disertai Surat Pengantar dari Kepala Sekolah/Pemerintah Daerah/Dinas
yang menangani Sektor Industri setempat kepada Biro Kepegawaian
Departemen Perindustrian R.I. Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53
Lt. 8 Jakarta Selatan, paling lambat tanggal 30 Mei 2008 (Cap Pos).

Hasil seleksi akan diumumkan bulan Juli 2008 dan akan dikirim ke
Pemerintah Daerah/Dinas yang menangani Sektor Industri setempat dengan
tembusan SMU/MA/SMK yang bersangkutan dan Peserta yang dinyatakan
lulus harus melakukan pendaftaran ulang di Unit Pendidikan yang ditunjuk.

Pemberitahuan ini agar dapat disebarluaskan/ diinformasikan kepada
Sekolah-Sekolah di Propinsi/Kabupaten/ Kota masing-masing.

Demikian, atas perhatian dan kerjasama Saudara kami sampaikan terima
kasih.

Sekretaris Jenderal

ttd
Agus Tjahajana

DR. Warsito, M.Eng; Cah Ndeso yang Mendunia(3)

Warsito: Key researcher into a vital analytical tool
(dikutip dari The Jakarta Post)

Features - March 25, 2006

Multa Fidrus, The Jakarta Post, Tangerang


Warsito was one of 16 Indonesian scientists selected by the Indonesia Institute of Sciences to deliver a presentation on his invention, volume tomography, at a meeting with professor Douglas Dean Osherff, the 1996 Nobelist for physics.


The meeting, titled Toward Bright and Brilliant Indonesians, was held in Jakarta to mark the start of Indonesia Science Year in November last year.


Tomography is defined as imaging by sections or sectioning.


Warsito is the only scientist in the world who has managed to develop tomography and create volume tomography, an analytical tool that can be used in four dimensions and has industrial applications.


The tool can examine refinery pipes at oil wells and pipelines in four dimensions.


"Refinery pipes at oil wells usually contain oil mixed with sand, soil and gas. With the assistance of the tool, we can see how much oil is in refinery pipes and oil pipelines at all oil wells across the country, from Jakarta," he said.


He said that with the tool, oil firms can save much time and expense.


According to Warsito, the tool works with the help of a sensor installed around refinery pipes and pipelines. The sensor is connected to a series of electronic devices that are also connected to a computer. The computer will processes information from the refinery pipes and pipelines using algorithms that will, in turn, form a four-dimensional image.


He said that volume tomography can also be developed for airport security and the pharmaceutical, petrochemical, food, medicine and health industries since he just needs to modify the software.


"Volume tomography can clearly monitor what is concealed behind clothing and even inside human organs for an airport security system.


"For health applications, it can replace magnetic resonance imagery and CT scanners that produce radiation, and are both slow and expensive," he said. Volume tomography has no negative impact since it only works with electricity, and is quick and cheap.


Warsito initiated his research by developing ultrasonic tomography to examine voice waves at a bio-reactor at Shizuoka University in Japan, where he completed his doctorate in 1998.


Ultrasonic tomography is still being used for basic research at the outstanding Japanese university as of today.


While working as a researcher and lecturer at the university, Warsito continued to do research into developing volume tomography until he was elected to deliver a presentation on ultrasonic tomography at a world conference in Amsterdam, the Netherlands, in 1999.


Afterward, he met professor LS Fan, chairman of the Industrial Research Consortium (IRC) at Ohio State University in the United States.


Two months later, he accepted Fan's offer to move to the U.S. and join some 15 other world-class researchers at the IRC.


In fact, Warsito overcame Fan's problem with reactor engineering and made a prototype of volume tomography in 2003. His invention was patented in the U.S. in 2001.


Small wonder he was elected outstanding postdoctoral researcher by Ohio State University in 2001 and again by the American Institute of Chemists Foundation in 2002.


Warsito's presence as the only Indonesian researcher at the IRC could have contributed significant changes since the volume tomography he designed can save much time and cost if it is applied in industry.


Exxon Mobil, BP Oil, Shell, Conoco Village, Dow Chemical and Mistubishi Chemical are among the global firms that have indirectly started volume tomography applications in their production, including the U.S. Department of Energy, for Morgantown National Laboratory.


Warsito was also elected a key lecturer on the process of tomography at the World Conference in Banff, Canada, in 2003 and in Aizu, Japan, in 2005.


The conference also elected him a plenary lecturer on particle technology for powder processing, nanotechnology, chemical processing and oil processing.


"As of now, I'm still focusing my research on volume tomography for industrial applications and it is still being perfected to achieve high levels of accuracy," he said, adding that the tool was expected to be introduced to the public within four months.


Warsito was born in Karang Anyar, Surakarta, Central Java, in 1967. He spent his childhood through high school graduation in his hometown. Just one month after he started his studies at the school of chemistry at Gajah Mada University, Yogyakarta, in 1986, he went to Shizuoka University on a scholarship from the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT).


After finishing his studies in electronics he continued postgraduate studies at the same university while working as a researcher and lecturer there. He then obtained a scholarship from the university to continue with his doctorate.


Warsito, a father of four sons from his marriage with Rita Chaerunissa, from Tangerang, refused the American citizenship offered to him although, financially, he is unlucky being an Indonesian scientist.


Along with several fellow scientists, he established the Indonesian Technology Scientist Community (MITI) to improve technology and science in the country and build cooperation with foreign institutes to do research.


Besides research, Warsito also teaches at the school of MIPA and Physics at the University of Indonesia, guiding postdoctoral students from Ohio State University, Washington State University and Shizuoka University.


Warsito plans to produce volume tomography in Tangerang while looking for investors and has the exclusive right to sell the tool in the U.S.


A Canadian pharmaceutical company has ordered the tool via its cooperation with Ohio State University.


Few of the many journalists who daily use his Internet kiosk at the Modern Land housing complex, Tangerang, realize that Warsito is a world-class scientist doing research into volume tomography on the second floor.


"I am hopeful my invention will be accepted by the government; otherwise I will not come back because life in the United States is so much more promising," he said.

DR. Warsito, M.Eng; Cah Ndeso yang Mendunia(3)

Warsito: Key researcher into a vital analytical tool

Features - March 25, 2006

Multa Fidrus, The Jakarta Post, Tangerang

Warsito was one of 16 Indonesian scientists selected by the Indonesia Institute of Sciences to deliver a presentation on his invention, volume tomography, at a meeting with professor Douglas Dean Osherff, the 1996 Nobelist for physics.

The meeting, titled Toward Bright and Brilliant Indonesians, was held in Jakarta to mark the start of Indonesia Science Year in November last year.

Tomography is defined as imaging by sections or sectioning.

Warsito is the only scientist in the world who has managed to develop tomography and create volume tomography, an analytical tool that can be used in four dimensions and has industrial applications.

The tool can examine refinery pipes at oil wells and pipelines in four dimensions.

"Refinery pipes at oil wells usually contain oil mixed with sand, soil and gas. With the assistance of the tool, we can see how much oil is in refinery pipes and oil pipelines at all oil wells across the country, from Jakarta," he said.

He said that with the tool, oil firms can save much time and expense.

According to Warsito, the tool works with the help of a sensor installed around refinery pipes and pipelines. The sensor is connected to a series of electronic devices that are also connected to a computer. The computer will processes information from the refinery pipes and pipelines using algorithms that will, in turn, form a four-dimensional image.

He said that volume tomography can also be developed for airport security and the pharmaceutical, petrochemical, food, medicine and health industries since he just needs to modify the software.

"Volume tomography can clearly monitor what is concealed behind clothing and even inside human organs for an airport security system.

"For health applications, it can replace magnetic resonance imagery and CT scanners that produce radiation, and are both slow and expensive," he said. Volume tomography has no negative impact since it only works with electricity, and is quick and cheap.

Warsito initiated his research by developing ultrasonic tomography to examine voice waves at a bio-reactor at Shizuoka University in Japan, where he completed his doctorate in 1998.

Ultrasonic tomography is still being used for basic research at the outstanding Japanese university as of today.

While working as a researcher and lecturer at the university, Warsito continued to do research into developing volume tomography until he was elected to deliver a presentation on ultrasonic tomography at a world conference in Amsterdam, the Netherlands, in 1999.

Afterward, he met professor LS Fan, chairman of the Industrial Research Consortium (IRC) at Ohio State University in the United States.

Two months later, he accepted Fan's offer to move to the U.S. and join some 15 other world-class researchers at the IRC.

In fact, Warsito overcame Fan's problem with reactor engineering and made a prototype of volume tomography in 2003. His invention was patented in the U.S. in 2001.

Small wonder he was elected outstanding postdoctoral researcher by Ohio State University in 2001 and again by the American Institute of Chemists Foundation in 2002.

Warsito's presence as the only Indonesian researcher at the IRC could have contributed significant changes since the volume tomography he designed can save much time and cost if it is applied in industry.

Exxon Mobil, BP Oil, Shell, Conoco Village, Dow Chemical and Mistubishi Chemical are among the global firms that have indirectly started volume tomography applications in their production, including the U.S. Department of Energy, for Morgantown National Laboratory.

Warsito was also elected a key lecturer on the process of tomography at the World Conference in Banff, Canada, in 2003 and in Aizu, Japan, in 2005.

The conference also elected him a plenary lecturer on particle technology for powder processing, nanotechnology, chemical processing and oil processing.

"As of now, I'm still focusing my research on volume tomography for industrial applications and it is still being perfected to achieve high levels of accuracy," he said, adding that the tool was expected to be introduced to the public within four months.

Warsito was born in Karang Anyar, Surakarta, Central Java, in 1967. He spent his childhood through high school graduation in his hometown. Just one month after he started his studies at the school of chemistry at Gajah Mada University, Yogyakarta, in 1986, he went to Shizuoka University on a scholarship from the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT).

After finishing his studies in electronics he continued postgraduate studies at the same university while working as a researcher and lecturer there. He then obtained a scholarship from the university to continue with his doctorate.

Warsito, a father of four sons from his marriage with Rita Chaerunissa, from Tangerang, refused the American citizenship offered to him although, financially, he is unlucky being an Indonesian scientist.

Along with several fellow scientists, he established the Indonesian Technology Scientist Community (MITI) to improve technology and science in the country and build cooperation with foreign institutes to do research.

Besides research, Warsito also teaches at the school of MIPA and Physics at the University of Indonesia, guiding postdoctoral students from Ohio State University, Washington State University and Shizuoka University.

Warsito plans to produce volume tomography in Tangerang while looking for investors and has the exclusive right to sell the tool in the U.S.

A Canadian pharmaceutical company has ordered the tool via its cooperation with Ohio State University.

Few of the many journalists who daily use his Internet kiosk at the Modern Land housing complex, Tangerang, realize that Warsito is a world-class scientist doing research into volume tomography on the second floor.

"I am hopeful my invention will be accepted by the government; otherwise I will not come back because life in the United States is so much more promising," he said.

DR. Warsito, M.Eng; Cah Ndeso yang Mendunia(1)

Dr Warsito, Ahli “Tembus Pandang” yang Bukan Klenik

(Dikutip dari Harian Sore Sinar Harapan)



JAKARTA – Melihat tembus pandang di zaman dulu hanya sebatas wacana. Bahkan, dihubungkan dengan ilmu klenik. Tapi di masa kini, dengan keandalan teknologi, hal itu bukan suatu yang mustahil. Berkat teknologi tomografi, kita bisa melihat suatu objek tanpa harus membuka penampangnya.

Inilah yang ditekuni Dr Warsito, ilmuwan senior bidang kimia dan biomolekuler Ohio State University, Amerika Serikat (AS). Lelaki kelahiran Solo, 15 Mei 1967 ini telah mengembangkan tomografi volumetrik. Apa pula ini?

“Ini merupakan prototip tomografi terkini yang mampu melakukan rekonstruksi objek secara real time dan tiga dimensi dengan kecepatan hingga milidetik per volume,” papar Warsito dalam presentasinya di acara “Meeting of Indonesian Scientist in the 21st Century” di Jakarta baru-baru ini.

Walau sudah melanglang buana belajar di negeri orang, Warsito masih tercatat sebagai warga negara Indonesia. Ilmu kimia memang sudah diminati Warsito sejak belia. Tak heran ia menuntut ilmu tersebut sampai ke Negeri Sakura, tepatnya Universitas Shizouka.

Setelah itu, ia melanjutkan ke jenjang S2 di kampus serupa. Pada 1997 Warsito berhasil menuntaskan PhD-nya di kampus itu juga dengan disertasi tentang yomografi ultrasonik. Kini ia tercatat sebagai ilmuwan senior di Department of Chemical and Biomolecular Engineering di Ohio State University. Di sinilah ia bersama timnya mengembangkan tomografi bolumeytrik.

Walau lama di negeri orang, Warsito masih menjadi dosen tamu di jurusan fisika Universitas Indonesia hingga saat ini. Ia juga sempat menjadi dosen tamu di kampus yang membesarkannya, Universitas Shizouka.

Ada serangkaian penghargaan yang pernah diraih lelaki murah senyum ini. Tahun 2002 ia dianugerahi American Institute of Chemist Foundation Outstanding Post-doctoral Award. Ia juga menjadi lulusan terbaik bidang kimia di Universitas Shizouka. Bahkan di awal kariernya pada 1985 Warsito sempat meraih Baiquni Award bidang sains dan matematika dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Berkat segudang prestasinya itu, lelaki ini termasuk dalam 16 ilmuwan Indonesia yang diberi kesempatan unjuk gigi di depan Douglas D Osheroff, peraih Nobel Fisika 1996 yang berkunjung ke Indonesia, akhir pekan silam. (mer)

DR. Warsito, M.Eng; Cah Ndeso yang Mendunia(2)

Teknologi Dunia dari Pojok Ruko

(Dikutip dari Tempo)


Ia menemukan teknologi tomografi yang membuat alat pemindai tubuh lebih murah dan amat akurat. Akan dipatenkan seperti enam penemuannya yang lain.


Dari sebuah ruko sewaan di Tangerang, terciptalah teknologi berkelas dunia. Dr. Warsito, 39 tahun, sang penemu, berhasil menjungkirkan keyakinan bahwa teknologi canggih hanya bisa diciptakan di pusat riset maju. Temuan made in ruko itu telah membuat Warsito muncul di hampir semua jurnal ilmiah di dunia sepanjang Maret lalu.


Teknologi yang ditemukan pemegang enam dokumen paten ini adalah teknologi tomografi medan listrik tiga dimensi atau electrical capacitance volume tomography (ECVT). Inilah penolong para pasien miskin bila mereka harus mengecek kesehatan dengan pemindai tubuh.


Dengan ECVT, proses pemindaian tubuh bakal lebih murah dibanding CT Scan dan MRI. Caranya juga simpel. Tak perlu masuk tabung seperti pada MRI. Pasien cukup dilewatkan di pintu detektor. Akurasinya, jangan tanya. Sementara MRI menghasilkan gambar dua dimensi, citra tomografi ini tiga dimensi.


Soal resolusi gambar, sebentar lagi ketajaman MRI bakal tertinggal jauh. Warsito sedang menggodok patennya yang ketujuh, ECVT resolusi tinggi. Ia akan mengajukannya ke kantor paten dan merek dagang Amerika Serikat pada Januari mendatang.


Tak hanya pasien dan dokter yang akan terbantu dengan teknologi ini. Alat ini hadir untuk segala yang perlu dipindai, dari gas di dalam tabung, reaktor nuklir, hingga perut gunung api.


Alkisah, penemu CT Scan, A.M. Cormack dan G.N. Hounsfield, diganjar Nobel Bidang Fisiologi dan Kedokteran 1979. Pada 2003, Nobel bidang ini diberikan kepada penemu MRI, Paul C. Lauterbur dan Peter Mansfield. Warsitokah penerima Nobel berikutnya? Dia tersenyum kecil. Ucapnya, "Itu mimpi."


Bukan tanpa alasan jika Warsito memilih menyiapkan ECVT di rukonya. "Saya minta hak eksklusif untuk bisa mengembangkannya tanpa terikat dengan Universitas Ohio," katanya. Ia memang pernah intensif menggunakan laboratorium Ohio State University, AS, saat bekerja sebagai peneliti di sana sejak 1999.


Pilihan ruko ini penuh risiko. Suatu kali petir menghanguskan satu komputernya. Lalu, laptop dan sebuah komputer lainnya jebol karena tak tahan menjalankan simulasi tomografi. Seluruh dokumentasi risetnya lenyap. "Satu minggu saya shock, tidak keluar kamar," ujarnya.


Ketidaktergantungan pada kampusnya membuat anak petani dari Solo ini dengan enteng menampik tawaran untuk memperpanjang kontrak pada Juli lalu. Ia bahkan bisa pulang membawa paten tomografinya. Kini ia sedang menyiapkan pusat riset dan tempat produksi tomograf tiga dimensinya di Tangerang, bekerja sama dengan investor dalam negeri.


Sumber : Tempo (Edisi. 44/XXXV/25 - 31 Desember 2006)

Sabtu, 12 April 2008

Tentang Yayasan Bina Remaja Bantul


Yayasan bina remaja bantul merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang pengembangan potensi remaja-usia sekolah di bantul. dengan titik beratnya dalam rangka pengembangan mentalitas remaja, yayasan bina remaja bantul hadir dengan program program populis.
Yayasan bina remaja bantul hadir secara resmi di bantul dengan legalitas akta notaris pada bulan februari 2008. dengan anggota pengurus yang merupakan orang orang yang sudah berpengalaman di dunia remaja bantul, yayasan ini berkeinginan mewujudkan remaja bantul yang maju dan dapat memberikan kontribusi kepada bantul pada khususnya.
Cerdas-Kreatif-Inovatif danProduktif adalah jargon dari yayasan bina remaja bantul yang merupakan gambaran dari semangat pengurus untuk membentuk sosok pemuda-remaja bantul yang memiliki empat aspek tersebut untuk dapat berkarya dan memberikan kontribusi positif, karena cerdas saja tidak cukup, kreatifitas dan daya inovasi yang tinggi perlu dipupuk agar dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah. dan yang lebih penting adalah produktifitas dari sosok pemuda-remaja tersebut. karena ilmu harus diamalkan secara nyata agar bisa menjadi sebuah wujud nyata kontribusi positif.
kenapa hanya remaja???
Degradasi moral maupun intelektual dikalangan remaja di belahan dunia timur era sekarang ini sedemikian hebatnya. mo limo bukan hanya merambah kalangan orang tua saja, bahkan kalangan remaja memberikan kontribusi yang tidak sedikit. padahal generasi muda merupakan generasi yang nantinya akan menggantikan generasi masa sekarang. begitu pentingnya posisi remaja saaat ini sehingga berawal dari hal itulah yayasan bina remaja bantul berdiri. dan hal yang lebih penting lagi adalahkarena yayasan bina remaja yakin bahwa segmen "remaja" merupakan generasi penerus yang harus diberikan nilai nilai dasar yang baik dan berguna untuk masa depan baik pribadinya secara khusus, maupun bangsa dan negara secara umum. (by : yassir)

StuDent Career Path, Apaan Sih??

Cerita tentang si-Student dan sesobek kertas…

Keluar sekolah, Si-Student berjalan dengan gontai…langkah demi langkah dilalui dengan beratnya, tubuhnya membungkuk seolah ada satu ton besi dalam kantong yang memberatkannya. Pikirannya menerawang entah kemana, kerikil demi kerikil ia injak seolah ia tiada peduli sedikitpun dengannya. Tas Eigernya masih dijinjing, tas biru dengan buku buku yang masih baru....celana abu abu nya serasi dengan kemeja putih lengan pendek dan dasi yang menggantung di lehernya. OSIS, begitu yang tertulis di saku kirinya berikut sebuah logo yang mengilustrasikan sebuah buku dan bendera kebangsaan negara ini. Di lengan kirinya tertulis nama SMU tempat ia belajar.
Student memang baru kelas satu, baru satu tahun ia belajar di bangku SMU. Tiga minggu yang lalu, ia baru saja menyelesaikan ujian semester kenaikan kelas, mungkin beberapa minggu lagi ia akan naik kelas, bertemu dengan teman teman yang baru dengan suasana yang baru pula.
Beberapa hari ini, student memang agak bingung....di usianya yang memasuki angka 17 -usia yang dianggap orang sebagai usia penentuan dan awal menuju gerbang kedewasaan- ia mulai memikirkan tentang masa depannya, tentang hidupnya tentang apa sesungguhnya hal yang ingin diraihnya, ia yakin bahwa usia SMA merupakan usia penentuan kemana ia harus melangkah sehingga ia harus menyiapkannya lebih dini, ”lebih cepat lebih baik bung!!!”, begitu suara hatinya berkata.
Student lalu mengeluarkan sesobek kertas dari balik kantongnya. Sesobek kertas kecil yang sudah lusuh, kertas yang sudah terlalu banyak disentuh dan diletakkannya, kertas yang berisi tentang kegalauan hatinya. Hanya beberapa kalimat saja isinya :

IPA/IPS ?
Yang banyak dibutuhkan orang?
Kemampuan&kecenderunganku dimana?
Apa saja yang harus q siapkan?

Dua tahun lagi q lulus SMA,
kira kira orang seperti apa yang banyak dibutuhkan pada saat itu ya?
Kuliah / kerja / wiraswasta ?
Kuliah tu kaya apa sih?jurusannya?beasiswa?
Kalo kerja?
Ato usaha sendiri?
BINGUUUNG....!!!

Hanya itu isinya. Tulisan yang seolah seperti satu ton besi dalam kantongnya. Tulisan yang meskipun sudah beberapa kali dilihat dan dibolak balik olehnya namun tak kunjung ia temukan jawabannya.....
Waktu terus bergulir. Jam menunjukkan pukul 14.15 di tangannya. Ia menghela nafas dan berkata dalam hatinya....”waktu terus berputar maju dan tak mungkin mundur kembali, sedang jawaban sesobek kertasku tak kunjung ku temui. masih ada dua tahun perjalanan kedepan, masih ada 17.250 jam tersisa dan segera harus kutemukan jawabannya.....aku tidak ingin menjadi orang yang salah arah karenanya dan menyesali keputusanku setelahnya hanya gara gara sebuah gambaran dan arahan masa depan yang belum kutemukan jawabannya.....”
Lalu tiba tiba student menghentikan langkahnya.seolah mendapatkan energi baru dalam jiwanya, Ia genggam kertas itu dengan tangan kanannya, ia kepalkan ke atas seolah ia hendak menjangkau matahari. Ia tengadahkan wajahnya dan seolah ia tiada menghiraukan ramainya jalan siang itu, ia berteriak ”HAI MATAHARI, AKAN KU TEMUKAN JAWABANNYA SESEGERA MUNGKIN...!!!”

***

Nah sobat, cerita diatas mungkin banyak terjadi dikalangan remaja SMA sekarang ini. Usia SMU merupakan usia penentuan dimana fase ini merupakan fase awal pintu gerbang menuju dunia kedewasaan dan masa depan. Semua hal harus diperhitungkan dengan cermat karena tiap langkahnya akan menentukan masa depannya. ”Lebih Cepat Siapnya, Itu Lebih Baik...!!!” begitu kata student diatas.
Kebingungan masuk IPA/IPS, kebingungan akan kecenderungan potensi yang dimiliki, kebingungan akan kemana setelah lulus, kuliah, kerja, ato buka usaha, kebingungan tentang gambaran dunia masa depan dan kebingungan akan langkah langkah yang harus ia jalani sedari dini (mulai kelas satu dan dua SMU). Segala kebingungan diatas harus ditemukan jawabannya dengan segera, sedari memasuki kelas satu ataupun kelas dua agar lebih pasti dalam melangkah menuju masa depan.
Dan itulah alasan mengapa Student Career Path diadakan. Student Career Path (baca : jejak karier pelajar) merupakan rangkaian acara dalam rangka memberikan gambaran dan arahan kepada para pelajar SMU tentang dunia masa depan berikut kebutuhan dan tantangan yang akan dihadapi serta yang lebih penting memberikan langkah langkah sistemis, dari mana ia harus mulai melangkah. Kegiatan ini memang hanya dikhususkan untuk siswa kelas satu dan dua SMU dengan harapan agar mereka bisa SIAP LEBIH DINI dalam menentukan masa depannya, tapi meski begitu anak kelas tiga juga ngga dilarang ikut.
Acara ini bakal diadakan hari ahad tanggal 04 mei 2008 pukul 07.30 – 12.00 bertempat di pendopo parasamya kompleks kabupaten bantul dengan pembicara DR.M Budi Setiawan (deputi Menpora) untuk menjawab pertanyaan kebutuhan SDM masa kini dan Dr.Warsito (cah Ndeso yang mendunia) yang akan berbagi pengalaman tentang menyusun arahan hidup sejak dini, serta menghadirkan trainer dan psikolog pilihan untuk motivasi dan pengarahan pelajar (ibu Pihasniwati S.Psi).
So....penting ngga acara ini???bagi pelajar yang memiliki komitmen yang tinggi untuk menata masa depannya sejak dini so pasti buruan deh daftar melalui OSIS di sekolah kamu atau call aja ke CP Student Career Path : Rita 0818 0422 9531 dan setiawan (0274) 650 2694. buruan gih...tempat terbatas....hanya untuk 400 peserta. WaiTeD 4u!!! (By : Yassir)

Profil YAYASAN BINA REMAJA BANTUL

Akta notaris : Mochammad ikhwanul muslimin, SH
No 07 tanggal 20 Februari 2008
Jl. Palagan Tentara pelajar No. 119 B Monjali Yk 55581
Telp. (0274) 887743, 7480526, 08122968977,
Fax (0274) 887743
Dewan Pendiri : Firman Alamsyah, M.Si
Muhammad Dikyah Salaby ma’arif, S.E.I
Alamat Kantor 1 : Ngipik No. 114 RT 04, Baturetno, banguntapan, Btl 55197
Telp. (0274) 6506461
Maksud dan tujuan : Yayasan yang bergerak di Bidang Pendidikan, Sosial-
Kemanusiaan dan Keagamaan
Fokusing : Remaja


Organ Yayasan

Pembina : Firman Alamsyah, M.Si
Ketua : Muhammad Dikyah Salaby ma’arif, S.E.I
Sekertaris : Akhid Ahmad Effendi
Mukaromah
Bandahara : Reni Suwanti S.Pd
Hesti Prima Astuti S.Psi



Segmentasi Kegiatan
BIDANG PENDIDIKAN
Lembaga formal dan non formal
Mendirikan lembaga pendidikan
Pembinaan olahraga
Penelitian di bidang ilmu pengetahuan
Studi banding
Kursus ketrampilan

BIDANG SOSIAL & KEMANUSIAAN
Rumah sakit, poliklinik dan laboratorium
Memberikan bantuan kepada remaja putus sekolah
Memberi bantuan kepada remaja korban bencana alam

BIDANG KEAGAMAAN
Mendirikan sarana ibadah
Menyelenggarakan pondok pesantren dan madrasah
Menerima dan menyalurkan AZIS
Meningkatkan pemahaman keagamaan
Melaksanakan syi’ar keagamaan