Selamat Datang

Assalaamu'alaikum sahabatku..selamat berkunjung ke blog kami...nikmati dan dapatkan inspirasi dari blog kami :)

Kamis, 25 September 2014

Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzul Hijjah

Oleh: Abdullah Saleh Hadrami


1. Allah Taaala berfirman:

 Demi Fajar, dan malam-malam yang sepuluh.  (QS. Al Fajr: 1-2).
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata: Yang dimaksud adalah sepuluh hari (pertama) bulan Dzul Hijjah. Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Az-Zubair, Mujahid dan tidak sedikit daripada Salaf dan Khalaf.

2. Allah Taaala berfirman:

 “…dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari  yang telah ditentukan (QS. Al Hajj: 28).
Ibnu Abbas Radhialahu Anhuma berkata: (Yang dimaksud adalah) sepuluh hari pertama (bulan Dzul Hijjah) .

3. Dari Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma beliau berkata: Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
Tidak ada hari dimana amal sholeh pada saat itu lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini,  yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah. mereka (para sahabat) bertanya : Tidak juga jihad fi sabilillah (lebih utama dari itu) ?, beliau bersabda:  Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan jiwanya dan hartanya dan tidak kembali  dengan sesuatupun. (HR. Bukhari).

4. Dari Ibnu Umar Radhiallahu Anhuma berkata, RasulullahShallallaahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan tidak ada amal perbuatan yang lebih dicintai Allah selain pada sepuluh hari itu. Maka perbanyaklah pada hari-hari tersebut Tahlil, Takbir dan Tahmid
(HR. Imam Ahmad dan Ath-Thabrani dalam Mujam Al Kabir)

5. Said bin Jubair Rahimahullah dan beliau adalah yang meriwayatkan hadits Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma (poin 3) , jika telah datang sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah beliau (Said bin Jubair Rahimahullah) sangat bersungguh-sungguh (dalam beribadah dan beramal saleh) hingga hampir saja dia tidak kuasa (melaksanakannya)
(Riwayat Ad-Darimi dengan sanad hasan)

6. Para Ulama Rahimahumullah menyatakan: Sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah adalah hari-hari yang paling utama, sedangkan sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan adalah malam-malam yang paling utama .

7. Ibnu Hajar Rahimahullah berkata dalam kitabnya Fathul Baari: Tampaknya sebab mengapa sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah diistimewakan adalah karena pada hari-hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama; yaitu shalat, shaum, shadaqah dan haji dan tidak ada seperti itu pada waktu lainnya.

MACAM MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN :

1. Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah

2. Berpuasa Selama Hari-Hari Tersebut Atau Pada Sebagiannya, Terutama Pada  Hari Arafah

Diriwayatkan dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam bersabda :Berpuasa pada hari Arafah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya.(HR. Muslim).

Dari Hunaidah bin Kholid dari isterinya, dari sebagian isteri-isteri Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam, dia berkata: Adalah Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam berpuasa pada sembilan (hari pertama) bulan  Dzul Hijjah, hari Asyura (sepuluh Muharram) dan tiga hari setiap bulan.(HR. Ahmad, Abu Daud dan Nasai).

Imam Nawawi rahimahullah berkata tentang puasa sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah : Sangat di sunnahkan.

3. Disyariatkan Pada Hari-hari Itu Takbir Muthlak dan Muqoyyad

Takbir muthlak dilakukan pada setiap saat, siang ataupun malam sampai Matahari terbenam tanggal 13 Dzul Hijjah.
Disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai sholat fardhu dari sejak pagi hari Arafah setelah shalat Subuh (9 Dzul Hijjah) sampai shalat Ashar akhir hari Tasyriq (13 Dzul Hijjah).

Imam Bukhari menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiallahu Anhum keluar ke pasar pada hari-hari sepuluh  (sepuluh hari pertama) dalam bulan Dzul Hijjah seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orang pun mengikuti takbirnya.

4. Taubat Serta Meninggalkan Segala Maksiat Dan Dosa, Sehingga Akan Mendapatkan Ampunan Dan Rahmat Allah.

5. Memperbanyak Beramal Shalih.

6. Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-hari Tasyriq.

7. Melaksanakan Shalat Idul Adha dan Mendengarkan Khutbahnya Dll.

Maraji:

-          Fadhl Asyr Dzil Hijjah Wa Ahkam Iedil Adha Wa Ahkamil Udhhiyyah. Abdul Malik Al-Qasim. Penerbit Darul Qasim.

-         Min Akhthoina Fil Asyr. Muhammad bin Rasyid Al-Ghufaili. Cetakan Pertama 1417 H. Penerbit Darul Masir, Riyadh.

-         Fadhlu Ayyam Asyr Dzil Hijjah. Murajaah Syaikh Abdullah bin Jibrin. Cetakan Pertama, Syawal 1413 H. Penerbit Maktabah Al-Ummah, Unaizah.

-         Talkhish Kitab Ahkamil Udhhiyyah Wa Adzdzakah. Syaikhuna Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin Rahimahullah. Cetakan Pertama 1413 H. Penerbit Darul Muslim.


Jumat, 19 September 2014

Penyerahan Bantuan Dana Pendidikan

Generasi muda merupakan generasi penerus proses pembangunan di negeri ini. Pendidikan merupakan hak mendasar bagi semua generasi muda agar mereka dapat mencapai cita-cita yang diinginkan. Maka, diperlukan peran serta semua pihak agar generasi muda di Indonesia dapat terjamin keberlangsungannya dalam mengakses pendidikan.
Yayasan Bina Remaja Bantul atau YBRB sebagai lembaga non profit yang fokus dalam pengembangan potensi generasi muda juga turut berpartisipasi untuk membantu generasi mencapai pendidikan yang layak. Berkaitan dengan hal itu, pada tanggal 23 Juli 2014 Yayasan Bina Remaja Bantul menyalurkan bantuan dana pendidikan kepada 5 pelajar dari keluarga kurang mampu. Pelajar tersebut merupakan pelajar yang sedang menempuh pendidikan di SMK 1 Muhammadiyah Bambanglipuro dan MAN Wonokromo. Diharapkan dengan pemberian bantuan dana pendidikan dapat membantu sebagian kebutuhan mereka dalam menempuh pendidikan.
Bagi Bapak/Ibu/Saudara yang ingin berpartisipasi menyelamatkan tunas bangsa di Kabupaten Bantul dapat berkontribusi dengan menjadi salah satu donatur. Silakan datang ke sekretariat Yayasan Bina Remaja Bantul yang beralamat di Ngipik  No. 114 RT 04 Baturetno, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. 55197. Atau melalui telepon 085643792296.

Penyerahan bantuan dana pendidikan
oleh Direktur Yayasan Bina Remaja Bantul

Direktur YBRB didampingi Manajer Bidang Pengembangan SDM
berfoto bersama penerima bantuan dana pendidikan 


Kamis, 25 Juli 2013

Profil Pelajar Muslim

dakwatuna.com - Berbanggalah menjadi pelajar Muslim. Karena, pendidikan Islam tidak hanya bertujuan mencetak generasi yang memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan spiritual dan sosial.
Pencerdasan intelektual tercermin dalam proses ta’lim. Aneka ilmu diajarkan. Ada ilmu ukhrawi, seperti Tauhid, Fiqih, Ushul Fiqih, Tafsir, Hadis, Kalam, dan lainnya. Juga ilmu duniawi, seperti Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Bahasa, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan semacamnya. Pencerdasan spiritual tampak pada proses tarbiyah, yang meliputi pendidikan akhlak dan  ibadah. Sementara, pencerdasan sosial dibangun melalui proses ta’dib, seperti budaya sopan santun dan organisasi.

Rabu, 24 Juli 2013

BAHAYANYA TIDUR SETELAH MAKAN SAHUR

Ilustrasi gambar www.darsih.com

Tidur setelah sahur memang tidak haram ,tetapi banyak ulama berpendapat bahwa tidur setelah makan sahur sebaiknya tidak di lakukan. Nabi Muhammad SAW telah memberikan tuntunan bahwa makan sahur jangan ditinggalkan dan dianjurkan untuk diakhirkan waktunya jadi sampai menjelang subuh atau waktu imsyak..

Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna.
Caranya bisa juga dengan shalat.

Rasulullah SAW bersabda,"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras."(HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a.).

Dari sisi ilmu gizi dan kesehatan, tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang karena dampak buruknya sangat banyak antara lain Menurut Pramono, ahli gizi dari RSUD Ulin Banjarmasin perut akan jadi buncit karena saat tidur tubuh jadi hemat energy dan secara otomatis lemak akan
mudah tertimbun di perut kita.

Akan terjadi refluks, karena makanan belum dicerna maka bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan (atau biasa disebut refluks) karena pengaruh gravitasi akibat kita tidur. Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan mulut pun terasa pahit.

Tidur sehabis sahur juga bisa mengakibatkan gangguan pencernaan. Normalnya isi lambung/maag akan kosong kembali sekitar dua jam setelah kita makan, tapi kalau posisi tubuh kita berada pada posisi baring, maka proses pengosongan lambung/maag akan terhambat/terlambat. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti mencret atau sembelit tergantung bahan makanan yang kita makan.